Pengalaman Donor Darah di Lithuania

Hallo para pembaca setia Blog Deni Fazri, pada coretan kali ini saya akan membahas mengenai proses donor darah yang saya lakukan di luar negeri, yaitu di salah satu negeri baltik, Lithuania. sebelum saya melakukan donor di Lithuania, sebenarnya saya juga suka dengan rutin melakukan donor darah di Indonesia juga, lebih tepatnya di PMI Kabupaten Kuningan. Saya melakukan donor darah ini kurang lebih 7 kali dan yang di Lithuania merupakan yang ke-8 kalinya. 

Jujur, karena melakukan donor darah bagi saya merupakan hal yang addict, sehingga ketika saya sudah mendekati jadwal pengambilan darah saya sudah bersiap-siap untuk melakukan olahraga, rutin minum air putih, dan pola tidur yang teratur. Pada waktu itu, seminggu sebelum jadwal pendonoran, saya melakukan konsultasi dengan tema saya yang merupakan warga asli Lithuania. Dia membantu saya terkait administrasi dan persyaratan yang wajib dipenuhi oleh pendonor, karena semua itu menggunakan bahasa Lithuania dan pegawai tempat donor darahnya pun hanya 20% yang dapat menggunakan bahasa Inggris, sehingga saya membutuhkan bantuan teman saya itu. Lalu, saya tunjukan kepada dia, dokumen apa saja yang saya miliki, seperti paspor dan Visa D. Setelah itu, teman saya menghubungi tempat donor darah dan mengkonfirmasi kembali kepada saya bahwa saya dapat melakukan donor darah dengan menggunakan kedua dokumen tersebut.

Akhirnya, saya pun melakukan janji temu dengan teman saya itu untuk mengantar saya ke tempat donor. Sebelum saya pergi ke tempat donor darah, saya mengecek dokumen persyaratan yang tersedia di website dengan bahasa Lithuania dan saya terjemahkan pada bahasa Indonesia, agar saya ada gambaran mengenai donor darah tersebut. Sampai akhirnya teman saya bisa menemani saya, lebih satu hari dari jadwal donor saya yang diperbolehkan. 


Hari pengambilan donor dara pun tiba, 31 Oktober 2022. Teman saya mengantar saya ke tempat donor, yang mungkin jaraknya 2.5 KM dari dorm tempat tinggal kami. Setelah setiba di sana, mungkin jika dilihat dari tampak luar, cukup sepi. Tetapi setelah masuk ke dalamnya, masya Allah sekali, ternyata cukup banyak orang. Tidak hanya oleh pendonor saja, melainkan para staf nya pun jumlahnya lumayan banyak, karena setiap pekerjaan dikerjakan oleh satu orang, seperti satu staf bagian administrasi, satu staf bagian cek darah, satu staf bagian cek kesehatan, dan satu staf bagian pengambilan darah.


Pada awal saat kami masuk, teman saya langsung melakukan registrasi pendonoran darah saya yang ada di resepsionis, karena semua administrasi menggunakan bahasa Lithuania jadi teman saya diperbolehkan masuk keruangan pendonoran sebagai penerjemah bahasa untuk antara saya dan petugas donor darah. 


Jujur, secara pelayanan pengalaman donor darah ini cukup sangat mengesankan. Bagaimana enggak? Dari peralatannya yang cukup lengkap dan steril, karena sebelum masuk ruangan pengambilan darah saya harus menggunakan alas pelindung alas kaki terlebih dahulu. Selain fasilitasnya yang lengkap dan higienis, stafnya yang sangat profesional, hal itu terlihat pada saat saya bilang bahwa pembuluh darah saya kecil dan pengalamannya selalu disuntik lebih dari satu kali, kemudian petugas pengecek kesehatan mengecek pembuluh darah saya, dan mereka mengatakan ternyata pembuluh darah saya baik dan aman. 


Lalu setelah pengecekan kesehatan secara umum dan melihat pembuluh darah saya ternyata baik dan aman, kemudian saya disuruh menuju tempat donor darah. Asli, kursinya sangat mirip dengan kursi yang ada pada dokter gigi, yang mana itu bisa dinaik turunkan sesuai keadaan kita. Selama proses pengambilan, saya cukup terpukau, karena petugas yang mengambil darah saya hanya satu kali suntikan.selain itu petugasnya pun cukup apresiatif dan mengatakan, “Wah darah kamu bagus dan lancar.” Dan beliau pun memberi tahu saya harus mengepal dan membuka tangan saya secara perlahan agar darah saya dapat mengalir dengan baik.


Lebih cepat dari biasanya, kemudian pendonoran darah saya pun sudah selesai. Di sini ada hal unik yang saya temukan, yaitu proses penyetopan darah bekas donor darah saya. Biasa di PMI Kabupaten Kuningan atau di PMI lainnya, kalau setelah donor darah hanya dikasih plester bulat kecil saja. Berbeda dengan di sini, yaitu saya diberi kapas dan diberikan perban yang cukup banyak. Beliau bilang kalau ini perban jangan dibuka kurang lebih 2-3 Jam. 


Setelah itu, saya disuruh untuk duduk terlebih dahulu sebelum pulang, jika saat duduk tidak merasakan pusing atau apapun itu, saya diperbolehkan untuk pulang. Lalu, setelah itu saya diberikan besek, dan MasyaAllah, isi besek nya banyak banget, ada coklat batangan, selai kacang, jus apel, soda murni, fitbar, sertifikat plus bingkai foto, dan voucher shopback senilai 10 euro, bayangin banyak banget bukan? Setelah dikasih besek saya disuruh minum lagi supaya tidak kekurangan cairan, dan sebelum pulang pun petugasnya sangat apresiatif dan ramah sekali. Sampai akhirnya kami pun pulang dengan selamat. Tidak dapat dipungkiri, ini merupakan donor darah saya yang sangat berkesan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Universitas Indonesia : Maaf, Anda belum lulus seleksi masuk kali ini

Backpacker ke Bali 2016, cukup 675K!!!

Cara Membuat Visa Lithuania