Nekat! Backpacker Ke India

Bulan Agustu 2019, saya merencanakan untuk dapat merasakan backpacker ke luar negeri bersama salah satu teman kampus saya.  Rencana awal kami ingin backpacker ke Australia, namun karena pengetahuan kami tentang mengurus visa ke australi dan finansial kami pun cukup terbatas, akhirnya kami memilih negara lain untuk kami kunjungi, kami melist beberapa negara yang akan kami kunjungi, di antaranya yaitu Thailand, Vietnam, dan India.Dari beberpa list negara yang akan kami kunjungi, akhirnya kami memilih india untuk kami kunjungi dengan alasan agar bahasa yang kami gunakan saat di sana mudah dimengerti, karena di India bahasa Inggris telah menjadi bahasa resmi ke-2. Selain alasan bahasa, ternyata untuk pergi ke India juga kami tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengurus visa, karena India telah membebaskan visa bagi warga negera Indonesia, meskipun gratis, kami harus membuatnya terlebih dahulu sebelum keberangkatan, jadinya visa India sekitar 3 hari kerja.

Setelah memilih India sebagai tujuan backpacker kami, kebingungan kami pun terus bermunculan, karena kota di India mana yang akan kami kunjungi? ada Delhi, Kolkata, Jaipur, Mumbai. Pada saat itu di benak kami, kota mana yang biaya pesawatnya paling murah, akan kita ambil sebagai destinasi kota backpacker kami. Setelah mencari-cari harga tiket dan membandingkan dengan beberapa aplikasi travel lainnya, akhirnya kita memilih Kolkata sebagai kota yang kami kunjungi, karena tiket pesawatnya paling murah. Selain harga pesawat yang murah, ternyata Kolkata merupakan Kota yang penuh Historis bagi India, karena sebelum pindah ke Delhi, Kolkata pernah menjadi Ibu Kota nya India.Kami mendapatkan tiket pesawat ke Kolkata dengan total harga tiket pergi pulang sebesar Rp.3.100.000 dimana tiket pergi Rp.1.300.000 dan pulang Rp.1.800.000. Namun itu ada satu kali transit di Malaysia, ya tentunya itu bukan suatu masalah bagi kami, malah dengan transit terlebih dahulu di Malaysia membuat kami bisa menjelajah Malaysia terlebih dahulu, meskipun hanya 8 jam.
Selain mencari tiket pesawat, kami pun mencari hotel untuk tempat istirahat kami di sana. Sampai akhirnya kami menemukan hotel dengan harga semalam kurang lebih Rp. 200.000an/malam, letak hotelnya lebih dekat dengan Bandara Internasional Netaji Subhas Chandra Bose, bandaranya Kolkata.
Hari Ke-1
Visa sudah jadi, tiket pesawat sudah ada, dan hotel pun sudah dipesan hingga akhirnya waktu backpacker pun tiba. Kami memulai perjalanan kami melalui Bandara Soekarno Hatta, karena sebelum ke India kami transit dulu di Malaysia, makan perjalanan kami dari Jakarta-Malaysia hanya ditempuh dengan waktu satu jam setengah. Waktu kami transit di Malaysia sekitar 8 Jam, kami sampai Malaysia sekitar pukul 14.00 waktu Malaysia, setelah kami sampai Malaysia kami langsung bergegas untuk mengunjungi tempat iconicnya  negara Malayasi (Menara Kembar Petronas). Kami berdiskusi mau menggunakan apa untuk pergi kesana, awalnya mau naik taksi online, karena harganya relatif mahal akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan bus umum, harganya cukup murah dari bandara KL-2 ke KLCC cukup mengeluarkan biaya sebesar 12 RM. Oh iya, jarak antara bandara KL-2 cukup jauh bahkan lebih dari 40 KM dan menghabiskan waktu selama satu jam. Tiba kami di KLCC kami pun pindah untuk naik MRT dengang tujuan KLCC - KL Center, untuk biaya MRT pun cukup murah yaitu sekitar 2,4 RM atau sekitar Rp.8.000/9.000. Dari KL  Center ke  menara kembar Petrona sangat dekat karena setelah kita di stasiun KL Center, kami langsung melihat Petronas.  Setelah puas menikmati suasana menara kembar Petronas, akhirnya kami mengunjungi Masjid Raya Malaysia yang terletak di pusat kota Kuala Lumpur. Dari Petronas ke Masjid Raya menggunakan MRT dengan biaya 1,2 RM lebih murah, karena letaknya lebih dekat. Di Mesjid Raya kami beristirahat sebentar dan menjama shalat kami. Setelah puas menikmati suasana Mesjid Raya akhirnya kami pun bergegas kembali ke Bandara. Setiba di Bandara kami, kami ada waktu sekitar 2 jam sebelum take off, karena lapar akhirnya kami membeli makanan fast food yang tersedia di Bandara. Keberangkatan kami menuju Kolkata pukul 23.30.



Hari Ke-2 
Kami tiba di Kolkata sekitar pukul 01.00 dini hari waktu setempat, sebenarnya perjalanan pesawat kami yaitu sekitar 4 jam, karena selisih waktu antara Kuala Lumpur dan Kolkata sekitar 2,5 jam jadi perjalanan kami hanya terhitung 1,5 jam. Karena kami pesan hotel untuk tanggal itu, maka kita baru bisa chek ini pukul 12.00, dengan terpaksa kami pun tidur sejenak di bandara. Jujur ternyata bandara Kolkata cukup bersih dan bagus, kami tidur pun cukup nyaman karena disitu terdapat kursi panjang yang sedikit ada busa nya. Tidak sabar untuk menunggu, pada pukul 07.00 kami pun langsung mengunjungi hotel. Setiba di hotel, kami pun langsung beristirahat. Merasa waktu istirahat tercukupi, kami pun bergegas untuk pergi keluar. Untuk pergi ke pusat Kota nya kami menggunakan Bus Trans Kota, harganya pun cukup terjangkau karena hanya sekitar 50 Rupee atau sekitar Rp.10.000. Setelah berhenti dari bus trans kota itu, kami berhenti di Pasar Tradisionalnya Kolkata (Howrah). Dari Howrah bisa berjalan beberapa ratus meter untuk dapat melihat Sungai Gangga (salah satu sungai bersejarah dan suci bagi kepercayaan masyarakat setempat) di atas jembatan Howrah yang cukup megah itu. Dari jembatan Howrah kami pergi ke stasiun untuk pergi ke Stasiun MGRO (M Gandhi Road) dengan menggunakan kereta listrik, dari Stasiun MGRO kami hanya berjalan beberapa meter untuk sampai lke Victoria Memoriall yang mana tempat itu merupakan tempat yang wajib kita kunjungi apabila kita pergi ke Kolkata. Untuk masuk ke halaman Victoria Memorial kita hanya mengeluarkan biaya 20 Rupee atau sekitar Rp.4.000, cukup murah kan?. Setelah menikmati suasana Victory Memorial, kami berjalan-jalan di pusat Kota Kolkata, sekaligus untuk mencari makan. Tidak jauh dari makanan yang berada di Indonesia, akhirnya kami membeli makanan fast food yang berada di Indonesia dengan antisipasi agar perut kami bisa langsung beradaptasi dengan makanan India, meskipun fast food tersebut ada di Indonesia, namun tetap rasanya pun disesuaikan dengan selera makan orang India. Karena waktu sudah malam,  dan hotel kami pun cukup jauh, akhirnya kami pun bergegas untuk pulang ke Hotel. Mungkin ini salah satu kesalahan kami dalam memilih Hotel, karena hotel yang kami pilih lebih dekat dengan bandara, padahal aktivis kami selama di Kolkata lebih banyak dihabiskan di dekat kota ketimbang di dekat bandara. Karena untuk menggunakan transportasi umum agak cukup ribet, akhirnya kami memilih untuk menggunakan taksi online, harganya hampir 4x lipat kalau kita menggunakan transportasi umum. 

Hari Ke-3
Di hari ke-3 kami memutuskan untuk berjalan-jalan di daerah sekitar Hotel saja, karena apabila dilihat dari peta, ternyata di dekat hotel kami menginap pun banyak destinasi-destinasi wisata.  Namun sayangnya destinasi wisata yang kami kunjungi ternyata tempatnya tak sesuai dengan ekspektasi kami, pada hari itu kami hanya jalan-jalan di mal nya (yang mungkin bisa dibilang mal nya mirip dengan Cihampelas Walk, semi outdoor gitu).
Hari Ke-4
Belajar dari pengalaman hari sebelumnya, kami merencanakan dengan matang untuk hari ke-4, dimana kami sudah bersiap-siap dari pagi untuk pergi mengunjungi berbagai tempat di Kolkata, salah satunya Nakhoda Masjid, Indah Museum, dan tempat ibadah lainnya. Di awali dengan mengunjungi Nakhoda Mesjid, suasana dan keadaan Nakhdoa Mesjid pun sesuai dengan ekspekatsi , karena kami cukup menikmati suasana dan keadaan yang terdapat di Nakhoda Mesjid. Setelah mengunjungi Nakhoda Mesjid kami pun pergi ke Indian Museum, karena masuk Indian Museum bagia Wisman cukup mahal 500 Rupee atau setara dengan Rp.100.000 akhirnya kami memutuskan untuk menikmati dari pelatarannya, saja. Setelah itu kami pergi krberbagai macam kuil yang terletak di sekitaran India, disini ada beberapa kuil yang tidak hanya kuil sebagai ibadah tapi ada yang dijadikan sebagai objek wisata juga. Sampe larut malam kita berjalan-jalan di hari ke-4 ditambah malam itu turun hujan juga.
Hari Ke-5
Hari ke-5 di India awalnya kami tidak akan berpergian kemana-kemana, namun karena hari itu hari Jum’at maka mau atau tidak, kami pun harus melaksanakan solat Jum’at, untungnya di sekitaran hotel kami terdapat masjid jamie. Sekitar pukul 10.30 waktu setempat saya bergegas pergi ke masjid dan setiba di mesjid saya disambut baik oleh pengurus masjid di sana, dan mereka pun sangat cukup baik kepada saya dan ramah. Setelah melaksanakan shalat jum’at terdapat seseorang yang mengajak saya berbincang-bincang.

Dari perjalanan backpacker ini kami banyak sekali pelajaran yang berharga, kehidupan, perbedaan, kepercayaan, dan kesederhanaan. Kehidupan, dari perjalanan ini kami dapat menemukan berbagai macam kehidupan, entah ketika di Malaysia yang mungkin bisa dibilang orang-orang cukup menengah atas, dan sedangkan di Kolkata  dimana penduduknya cukup heterogen, ada yang menengah atas dan menengah bawah. Dimana dengan melihat tentang kehidupan itu, membuat kami selalu bersyukur apabila kami melihat masyarakat yang menengah bawah dan membuat kami untuk selalu berusaha lebih giat lagi apabila kami melihat masyarakat yang menengah atas.Dari kepercayaan yang dimaksud adalah bagai mana kita saling menghargai perbdaan mengenai kepercayaan yang kita anut, disini di Kolkaaaata mungkin Islam menjadi agama yang ke-2 terbesar setalah Hindu, akan tetapi kebersamaan mereka dan kerukanan merka sangatlah tinggi dan bagus. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Universitas Indonesia : Maaf, Anda belum lulus seleksi masuk kali ini

Backpacker ke Bali 2016, cukup 675K!!!

Cara Membuat Visa Lithuania